Minggu, 23 Desember 2012

Orang terkaya Lampung

Lampung dan orang terkayanya dengan mudah orang akan mengingat Bakrie, sebuah nama yang begitu masyur dimata masyarakat Indonesia, Achmad Bakrie ayah Aburizal, Indra, Rosmania dan Nirwan pendiri Bakrie and Brothers. Di tangan anak sulungnya Aburizal Bakrie Perusahaan Bakrie beranak-pinak ke berbagai sektor usaha, seperti agrobisnis, minyak dan gas, property, metal, teleomunikasi, infrastruktur, dan batubara. ya kala itu adalah tangan Tanri Abeng yang di juluki manajer 1 M yang menjadikan Group Bakrie untung berlipat-lipat.

Dalam sebuah pidatonya Ical mengatakan bahwa ia pernah lebih miskin dari pengemis, yaitu ia pernah memiliki utang 1 Miliar dolar, sementara sahamnya di perusahaan hanya tersisa 2,5%, bayangkan tahun 1998 punya utang 1M dolar. Namun pengalaman membuktikan bahwa 9 tahun kemudian ia menjadi orang terkaya di Asia Tenggara mengalahkan Robert Kuok dari Malaysia.

Berikut Emiten perusahaan Bakrie yang terdaftar di BEI yang saya kutip dari website bakrie-brothers.com per tanggal 22 Des 2012 : BNBR, BUMI.JK, UNSP, ENRG, BTEL, ELTY, BRMS, DEWA, BUMI.L, BRAU dan VIVA.

Diantara kode saham diatas semua terlihat anjlok, atau turun jauh dari tahun-tahun sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah krisis global namun pengamat mengatakan konflik Bakrie - Roschild adalah faktor utamanya. Roschild membuka aib Bakrie yang berujung Roschild mengajukan investigasi independen terhadap perusahaan BUMI Resource anak usaha usaha Bumi Plc yang merupakan perusahaan patungan Bakrie-Roschild yang terdaftar di bursa London.

Akhir tahun ini Bakrie terus diterpa kabar tak sedap yaitu perusahaan Bakrie memiliki utang sekitar 37 T yang jatuh tempo sampai akhir 2017, memang isu ini di benarkan oleh manajemen Bakrie dan terlihat Bakrie mulai melelang aset-asetnya seperti 4 ruas jalan di bawah anak usahanya PT Bakrie Tol dari induk PT Bakrieland Development.Tbk yang di jual kepada MNC Group seharga 2T lebih.

Meskipun Bakrie memiliki utang sedemikian besar tidaklah susah bagi Bakrie melunasinya mengingat asetnya sedemikian besar, selain itu perusahaan Bakrie sifatnya ambisius, setelah sukses mengelola sebuah perusahaan maka ia akan menjualnya dalam bentuk saham, ia hanya menyisakan sedikit untuknya. dan uang hasil penjualan itu ia gunakan untuk bayar utang dan membangun perusahaan yang lebih besar. selain itu kreditur sudah sangat mempercayai Group Bakrie terbukti ketika Bakrie gagal bayar utang mereka akan memperpanjang waktu jatuh tempo lagi dengan syarat-syarat khusus, mereka tidak akan menyita aset-aset Bakrie.

Pada Nov 2012 Forbes tidak memasukkan Bakrie dalam 40 besar terkaya di dunia, Orang yang pernah ribut dengan Sri Mulyani ini memang ekstrem tiba-tiba menjadi kaya raya dan tiba-tiba menjadi "miskin".



2 komentar: