Kamis, 20 Desember 2012

Person of the Year 2012 adalah Barack Obama, Jokowi Mungkin 2019


File:Official portrait of Barack Obama.jpg
Obama


Hari ini Times majalah berpengaruh di Amerika Serikat menobatbatkan Barack Obama sebagai Person of the Year 2012 untuk kedua kalinya, setelah pada pada tahun 2008 ia juga terpilih sebagai manusia "Istimewa" Times.

Memang tidak berlebihan jika orang No 1 USA itu terpilih sebagai Person of the Year 2012 mengingat beberapa bulan yang lalu dia terpilih lagi sebagai presiden dan di beritakan besar-besaran di seluruh dunia. Jauh sekali bila di bandingkan dengan nominator Person of the Year 2012 dari Indonesia Joko Widodo yang hanya sekali masuk halaman Times, meskipun demikian dia adalah orang yang paling di cari oleh masyarakat maya Indonesia.

Dalam sejarahnya Person of the Year banyak dimenangkan oleh warga negara Amerika, hampir 70% pemenangnya adalah warga Amerika. Hanya beberapa kali saja di menangkan oleh warga negara lain, untuk Asia diantaranya Gandhi dari India, Mohammad Mossadegh dari Iran, King Faisal Dari Arab Saudi, Anwar Saddat dari Messir, Deng Xiaoping dari China, Ayatollah Khomeini dari Iran, Deng Xiaoping dari China, Corazon C. Aquino dari Philipina, mungkin Jokowi dari Indonesia pada tahun 2019.

Times memilih beberapa orang menjadi runner up antara lain : Malala Yousafzai dari Pakistan, seorang aktifis muda belia yang sangat peduli dengan pendidikan dan HAM, Tim Cook CEO APPLE Inc, Mohamed Morsi Presiden Mesir dari kubu Ikhwanul Muslimin, dan Fabiola Gianotti seorang Fisikawan Italia.

Pada halaman Website Times bersejajar dengan gambar Obama tertulis : "We are in the midst of historic cultural and demographic changes, and Barack Obama is both the symbol and in some ways the architect of this new America. In 2012, he found and forged a new majority, turned weakness into opportunity and sought, amid great adversity, to create a more perfect union"

Kalimat yang menggetarkan, sebuah pengakuan kemajemukan, sebuah Eforia bahwa Obama telah menghapus sejarah. kulit hitam tidak perlu lagi mendengar lagu "Strange Fruit" yang dipopulerkan Billie Holiday untuk mengenang sejarah. Karena Obama telah menyatukan hitam dan putih menjadi sebuah Amerika yang sempurna.

Foto : Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar